Pesparani Untuk Membangun Kehidupan Umat Dalam Menggereja Melalui Seni - Warta Katolik

Breaking

Bagi Yang Ingin Kegiatannya Dipublikasikan Di Blog Ini, Mohon Hubungi WA No. 081345227640

Minggu, 09 September 2018

Pesparani Untuk Membangun Kehidupan Umat Dalam Menggereja Melalui Seni

SINTANG - "Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesta Paduan Suara Gerejani Katolik adalah suatu lembaga yang menaungi kegiatan Pesparani. Lembaga ini sama halnya dengan Lembaga Pengembangan Pesta Nasional yang menbawahi Pesparawi. Sementara untuk di Muslim ada namanya LPTQ yang membawahi kegiatan Musabaqah Tilawatil Qur'an. Artinya LP3K ini kedudukannya setara dengan LPPN dan LPTQ," demikian dijelaskan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sintang, H. Anuar Akhmad, Sabtu (8/9) dalam sambutannya pada Pengukuhan LP3KD Sintang di pendopo Bupati.

Dilanjutkannya, Pesparani kemunculannya tidak spontanitas, karena kegiatan ini sudah diselenggarakan gereja Katolik diberbagai wilayah.

"Kegiatannya mulai dari tingkatan antar Kring/Lingkungan, antar Paroki bahkan antar keuskupan. Kemunculannya sejak dcetuskannya deklarasi Aru saat diselenggarakannya Pesparani tingkat Provinsi di Maluku yang berlangsung di Kepulauan Aru tanggal 26-30 Oktober 2014 lalu," ungkap Anuar.

Diungkapkan, bahwa dalam deklarasi Aru tersebut ada desakan agar diberikannya payung hukum dari Pemerintah untuk kegiatan Pesparani.

"Oleh Dirjen Bimas Katolik Kementerian Agama RI, usulan tersebut diakomodir dengan menyampaikannya kepada Menteri Agama RI, sehingga keluarlah Peraturan Menteri Agama No.35 tahun 2016 sebagai payung hukumnya," jelas Anuar Akhmad.

Dengan terbitnya PMA tersebut, lanjut Anuar, Dirjen Bimas Katolik semakin terdorong untuk perlunya melakukan sosialisasi serta memfasilitasi terbentuknya lembaga mulai dari tingkat pusat hingga daerah.

"Maka terbentuklah LP3KN untuk tingkat Pusat dan LP3KD Provinsi hingga LP3KD Kabupaten serta tingkatan dibawahnya," lanjutnya.

Kepala Kantor Kementeria Agama Kabupaten Sintang ini juga menjelaskan, bahwa tujuan dari Pesparani diselenggarakan adalah untuk membangun keterlibatan dari umat Katolik dalam kehidupan menggereja melalui aktifitas seni budaya dalam bentuk pagelaran dan lomba musik liturgi untuk meningkatkan pemahaman, penghayatan dan pengamalan iman umat Katolik serta mengekspresikan nilai-nilai seni dan budaya yang bernuansa liturgis, dalam rangka menciptakan ibadat dan perayaan ekaristi yang hikmat dan sakral.

"Dengan kata lain untuk memuliakan kebesaran Tuhan dengan menyanyikan Mazmur, dan madah pujian melalui lomba menyanyi, pendalaman Kitab Suci, lomba menari, serta menggerakan potensi umat diseluruh wilayah keuskupan untuk menyemarakan upacar-upacara liturgi dan menggiatkan kelompok-kelompok pewartaan, menggali kekayaan kebudayaan sebagai unsur inkulturasi," ungkapnya.

Pada kesempatan tersebut, dirinya juga mengingatkan agar organisasi yang sudah terbentuk dan dikukuhkan ini menjadi amanah dari semua pengurus yang ada didalamnya agar dapat bekerja dengan baik serta bertanggaung jawab penuh.

"Harus ada gerakan moral yang dilakukan dalam rangka melaksanakan kegiatan. Saling mengisi, kompak dan tidak saling menunggu serta tidak mengharapkan dari anggota yang lain. Ada kebiasaan karena organisasinya gemuk, jadinya saling menunggu dan mengharapkan, sehingga yang bekerja hanya itu-itu saja padahal orangnya ramai," tegasnya. (phs)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar