Pemilu
Sebagai Momentum Untuk Memilih Pemimpin Terbaik
Pasal
1 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 menyatakan
bahwa “kedaulatan berada di tangan rakyat
dan dilaksanakan menurut Undang-Undang
Dasar”. Makna dari kedaulatan
berada di tangan rakyat yaitu bahwa rakyat memiliki tanggung jawab, hak dan
kewajiban untuk secara demokratis
memilih pemimpin yang akan membentuk pemerintahan guna mengurus dan melayani
seluruh lapisan masyarakat, serta memilih wakil rakyat untuk mengawasi jalannya
pemerintahan.
Dalam
kontestasi pemilu, calon pemimpin itu dapat mendaftarkan diri melalui partai
politik peserta Pemilu atau perseorangan
(khusus pemilu anggota DPD) yang tentunya mengikuti ketentuan-ketentuan
persyaratan yang telah diatur dalam UU Pemilu. Sebelum dipilih oleh rakyat,
calon pemimpin diwajibkan untuk
menyampaikan kampanye yang berisi tawaran visi, misi, program dan/atau citra
diri sebagai peserta pemilu. Menjadi
calon pemimpin itu dibutuhkan kemahiran berpolitik baik secara keilmuan atau
pun seni berkomunikasi. Calon pemimpin
akan diuji sejauh mana konsep dan gagasannya ini mampu diterima oleh rakyat.
Bagi
calon pemimpin yang notabene petahana, ia harus memberi pertanggungjawaban atas
kinerja sebelumnya. Oleh karena itu, pemilu menjadi momentum untuk memilih
kembali atau mencabut mandat bagi calon
pemimpin yang tidak mampu menjalankan amanah dari rakyat.
Kepemimpinan
Dan Karakteristik Seorang Pemimpin
Kepemimpinan
pada hakikatnya adalah sikap, pikiran, dan semangat kejiwaan yang terpanggil
untuk memimpin dengan segala macam ucapan, perbuatan, dan perilaku hidup, Untuk
mendorong dan mengantarkan yang dipimpinnya ke arah tujuan bersama. Dimensi kepemimpinan
itu mencakup aspek yang luas, dari
penampilan pribadi, hubungan antarpribadi, dan dalam organisasi.
Terdapat
3 (tiga) potensi kemampuan yang dapat
dikembangkan oleh setiap orang terutama untuk menjadi seorang pemimpin yaitu :
1.
Kemampuan
intelegensia meliputi kemampuan logika, imajinasi dan daya tangkap.
2. Kemampuan
dalam bekerja meliputi ketekunan,
ketelitian, waktu kerja, dan daya tahan
terhadap tekanan dan beban.
3. Kemampuan
dalam kepribadian menyangkut kebiasaan yang efektif, baik secara fisik, sosial,
emosional, maupun spiritual. Seorang pemimpin harus mempunyai visi untuk
menentukan kemana arah kepemimpinannya.
Memimpin tidak hanya berarti mengambil keputusan yang tepat, melainkan juga mengkomunikasikan tujuan-tujuannya kepada
masyarakat.
Pemimpin
juga harus mempunyai keberanian dalam menghadapi berbagai tantangan, ancaman,
dan masalah. Seorang pemimpin harus memperlihatkan bahwa ia seorang yang berani
mengambil keputusan yang berat, berani memilih kebijakan yang tidak populer dan
berani mempertanggungjawabkannya
kepada mereka yang dipimpinnya. Seorang pemimpin juga dituntut untuk
mampu memimpin secara demokratis
dengan mengedepankan partisipasi dan inspirasi, menghormati mekanisme yang ada,
dan tidak melanggar hak-hak asasi
manusia.
Di
zaman sekarang, pemimpin berintegritas artinya pemimpin mempunyai kualitas
moral yang baik, dengan ciri-ciri:
1.
Ia
harus berani bertindak sesuai dengan keyakinannya daripada bersikap
oportunistik;
2.
Ia
bersedia dikritik dan dituntut pertanggungjawabannya atas kepemimpinannya;
3.
Ia
harus adil dan bersedia mengaku kalau ia membuat kesalahan dan tidak
melemparkan kesalahan terhadap bawahan;
4.
Ia
harus memimpin secara transparan, artinya masyarakat dapat melihat apa yang
dilakukannya dan dapat menjelaskan pertimbangan dan rasionalitas
sebuah keputusan;
5. Ia
harus mempunyai idealisme. ia harus bercita-cita tinggi. tidak bekerja demi
kantong, maupun keluarganya sendiri, melainkan demi kemajuan mereka yang
dipimpin dan kemajuan bangsa;
6.
Ia
tidak korup dan tidak mengizinkan sikap-sikap korup dalam lingkungannya.
Kepemimpinan
Politik Dan Rekam Jejak Politisi
Kepemimpinan
erat kaitannya dengan kemampuan melaksanakan tanggung jawab dalam
menjalankan kekuasaan (jabatan politik)
yang diemban. Terkait dengan kepemimpinan politik, partai politik memegang peranan penting dalam mendidik kader-kadernya
untuk memperjuangkan cita-cita nasional dan
kesejahteraan bersama.
Partai
politik bertujuan untuk meraih kekuasaan, maka dari itu partai politik dituntut
untuk menyiapkan kader terbaiknya agar siap dipilih dan siap menjalankan
kewajibannya sebagai seorang pemimpin. Ketika masyarakat mengharapkan pemilihan
umum memunculkan pemimpin-pemimpin yang andal dan mampu dipercaya, maka mereka harus tahu
kriteria-kriteria apa saja bagi calon pemimpin itu layak untuk dipilih dan
diberikan kepercayaan.
1.
Integritas
integritas
merujuk pada kepribadian dan karakter seseorang misalnya dapat dipercaya,
mempunyai komitmen, tanggung jawab, kejujuran, kebenaran, dan kesetiaan.
Calon pemimpin itu tidak pernah terlibat dalam perbuatan rekayasa dan
praktik-praktik politik yang menyimpang (berbuat tidak jujur). Mereka tidak
pernah ingkar janji juga tidak pernah terlibat dalam perbuatan yang memberikan
keuntungan dengan cara melawan hukum.
2.
Kompetensi
Kompetensi merupakan gabungan dari pengetahuan,
keterampilan, sikap, dan karakteristik seseorang yang berkaitan dengan kinerja. Kompetensi
yang baik akan menghasilan kinerja yang baik dengan cara yang efektif dan
efisien.
3.
Kapabilitas
Makna
kapabilitas hampir sama dengan kompetensi. Hanya kapabilitas lebih detail dalam
memahami sesuatu, termasuk juga
cara-cara untuk mengatasinya.
Ketiga hal tersebut dapat dipakai oleh rakyat
untuk melihat calon pemimpin yang akan
dipilih dan diberi kepercayaan menjalankan kekuasaan politik.
Pesan
Moral Gereja
Beberapa
dokumen gereja katolik, khususnya dalam dokumen Konsili Vatikan II berbicara
tentang bagaimana gereja Katolik menaruh
perhatian terhadap politik dan memberikan pesan moral bagi umat Katolik yang melibatkan diri dalam dunia
politik praktis.
“Terdorong
oleh cinta akan bangsanya dan oleh rasa tanggung jawab akan tugas-tugas sebagai
warga negara, orang Katolik harus merasa
dirinya bertanggung jawab untuk memajukan kesejahteraan bersama dalam arti kata yang sebenarnya. Mereka
berusaha memperbesar pengaruh mereka, supaya perundang-undangan sejalan dengan
hukum-hukum kesusilaan dan dengan kesejahteraan bersama. hendaknya orang-orang
Katolik, yang mahir dalam bidang politik, dan sebagaimana wajarnya berdiri
teguh dalam iman serta ajaran Kristiani, jangan menolak untuk menjalankan
urusan-urusan umum.” (Apostolicam Actuositatem, no. 14).
“Mereka yang cakap atau berbakat hendaknya
menyiapkan diri untuk mencapai keahlian politik, yang sukar sekaligus amat luhur dan berusaha
mengamalkannya tanpa memperhitungkan kepentingan pribadi atau keuntungan materiil.” (Gaudium et
Spes, no. 75). Para Bapa Konsili juga menambahkan bahwa, “hendaknya para warga negara dengan
kebesaran jiwa dan kesetiaan memupuk cinta tanah air, tetapi tanpa berpandangan
picik, sehingga serentak tetap memperhatikan kesejahteraan segenap
keluarga manusia, yang terhimpun melalui
berbagai ikatan antarsuku, antarbangsa, dan antarnegara.” (Gaudium et Spes,
no.75).
Calon
pemimpin politik dari kalangan katolik diminta untuk tetap berdiri teguh dalam
iman serta ajaran kristiani, selalu menerima untuk menjalankan
urusan-urusan umum, tidak
memperhitungkan kepentingan
pribadi atau keuntungan materiil dan selalu memupuk cinta tanah air serta
selalu memperhatikan kesejahteraan bersama.
“Tetapi
Yesus memanggil mereka lalu berkata: kamu tahu, bahwa mereka yang disebut
pemerintah bangsa-bangsa memerintah
rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesarnya menjalankan kuasanya
dengan keras atas mereka. Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara
kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi yang
terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuksemuanya.” (Markus 10
: 42 – 44).
Perikop
ini mau menekankan bahwa kedudukan, kekuasaan, dan popularitas bukanlah ukuran
kehormatan. Sikap hati yang sungguh-sungguh ingin hidup bagi Allah dan bagi
sesama manusia adalah yang paling baik.
Yesus telah memberikan teladan bahwa semua yang ia lakukan tidak berorientasi
pada kedudukan melainkan pada pelayanan untuk kebaikan bersama. Yesus membangun
gerakan untuk mengubah tatanan sosial yang tidak adil.
Di
sadur dari Serial Buku Pengawasan Partisipatif (BERSAMBUNG BAG. V)
PulsaBet: LegalBet
BalasHapusWe are the only licensed 다파벳 online gambling platform where you can legally play real 1xbet korean money 카지노 sports in our state. You can win real money playing casino games in your state.