SINTANG - Untuk lebih memeriahkan dan sekaligus menggairahkan BKSN 2018, Seksi Pewartaan DPP Kristus Raja Katedral Sintang menggelar pertemuan dengan para pemandu atau pemimpin ibadat di lingkungan dan stasi dalam wilayah Paroki Kristus Raja Sintang.
Pertemuan yang dilaksanakan di aula Paroki ini di ikuti sebanyak kurang lebih 53 orang dari 11 Lingkungan dan 2 stasi yang dimulai pukul 19.00 wib dan dipimpin oleh Romo F. Abong dan Koordinator Pewartaan Bapak Paulus Higang.
Romo Abong dalam pengarahannya memaparkan tema-tema dalam BKSN 2018 yang pembukaannya akan dilaksanakan pada hari Minggu tanggal 2 September 2018.
"Bahan pertemuan BKSN 2018 telah disusun sedemikian rupa sehingga dekat dengan situasi umat. Ada 4 tema yang akan menjadi permenungan sekaligus sharing oleh umat disetiap lingkungan yang dapat dijadikan sebagai aksi nyata," ujarnya mengawali acara.
Romo Abong juga mengajak, agar para pemimpin ibadat untuk membudayakan dalam setiap pertemuan agar umat dapat membawa Kitab Suci.
"Namanya saja bulan Kitab Suci, ada baiknya umat disetiap lingkungan untuk dapat membawa Kitab Suci pada kesempatan pertemuan," tambahnya.
Partisipasi Umat Dalam Sharing Kurang
Dalam sessi penyampaian pendapat oleh peserta, Bapak Topo yang adalah Ketua Lingkungan Santo Bernardus mengakui jika BKSN ataupun pendalaman Kitab Suci di APP adalah hal yang sangat krusial dan menjadi tantangan terutama dalam mengajak partisipasi umat untuk sharing dan sebagainya.
"Sebenarnya inilah yang menjadi tantangan kita semua yakni partisipasi umat. Setiap BKSN ataupun APP selalu hanya itu-itu saja yang sharing. Jadi seolah-olah sudah menjadi seperti tukang cerita," katanya
Hal senada juga diakui oleh Ibu Monik dari Lingkungan Bernadetha serta beberapa orang dari Lingkungan lainnya.
Romo Abong dalam kesempatan tersebut tidak menampik apa yang disampaikan. Namun tetap meminta para pemimpin ibadat untuk tidak berkecil hati.
"Sebenarnya ada keinginan untuk menyampaikan sharing juga, namun tidak semua memiliki kemampuan menyampaikan. Memang itu tidak mudah," ungkapnya.
Romo Abong pada kesempatan tersebut berharap, BKSN 2018 yang sebentar lagi akan dilaksanakan ini akan semakin menumbuhkan dan melihat pengalaman Hidup sehari-hari dalam terang inspirasi atau ilham Kitab Suci. (phs)
Pertemuan yang dilaksanakan di aula Paroki ini di ikuti sebanyak kurang lebih 53 orang dari 11 Lingkungan dan 2 stasi yang dimulai pukul 19.00 wib dan dipimpin oleh Romo F. Abong dan Koordinator Pewartaan Bapak Paulus Higang.
Romo Abong dalam pengarahannya memaparkan tema-tema dalam BKSN 2018 yang pembukaannya akan dilaksanakan pada hari Minggu tanggal 2 September 2018.
"Bahan pertemuan BKSN 2018 telah disusun sedemikian rupa sehingga dekat dengan situasi umat. Ada 4 tema yang akan menjadi permenungan sekaligus sharing oleh umat disetiap lingkungan yang dapat dijadikan sebagai aksi nyata," ujarnya mengawali acara.
Romo Abong juga mengajak, agar para pemimpin ibadat untuk membudayakan dalam setiap pertemuan agar umat dapat membawa Kitab Suci.
"Namanya saja bulan Kitab Suci, ada baiknya umat disetiap lingkungan untuk dapat membawa Kitab Suci pada kesempatan pertemuan," tambahnya.
Partisipasi Umat Dalam Sharing Kurang
Dalam sessi penyampaian pendapat oleh peserta, Bapak Topo yang adalah Ketua Lingkungan Santo Bernardus mengakui jika BKSN ataupun pendalaman Kitab Suci di APP adalah hal yang sangat krusial dan menjadi tantangan terutama dalam mengajak partisipasi umat untuk sharing dan sebagainya.
"Sebenarnya inilah yang menjadi tantangan kita semua yakni partisipasi umat. Setiap BKSN ataupun APP selalu hanya itu-itu saja yang sharing. Jadi seolah-olah sudah menjadi seperti tukang cerita," katanya
Hal senada juga diakui oleh Ibu Monik dari Lingkungan Bernadetha serta beberapa orang dari Lingkungan lainnya.
Romo Abong dalam kesempatan tersebut tidak menampik apa yang disampaikan. Namun tetap meminta para pemimpin ibadat untuk tidak berkecil hati.
"Sebenarnya ada keinginan untuk menyampaikan sharing juga, namun tidak semua memiliki kemampuan menyampaikan. Memang itu tidak mudah," ungkapnya.
Romo Abong pada kesempatan tersebut berharap, BKSN 2018 yang sebentar lagi akan dilaksanakan ini akan semakin menumbuhkan dan melihat pengalaman Hidup sehari-hari dalam terang inspirasi atau ilham Kitab Suci. (phs)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar