Waka Polda Kalbar : Ini Semua Karena Yesus - Warta Katolik

Breaking

Bagi Yang Ingin Kegiatannya Dipublikasikan Di Blog Ini, Mohon Hubungi WA No. 081345227640

Kamis, 12 April 2018

Waka Polda Kalbar : Ini Semua Karena Yesus

SINTANG - Waka Polda Kalimantan Barat, Brigjen Pol. Dra. Grecia Sri Handayani menepati janjinya untuk berkunjung dan bertemu dengan Uskup Keuskupan Sintang serta umat Katolik, yang berlangsung di Balai Kenyalang Kamis malam (12/4).

Didampingi beberapa petinggi Polda Kalbar dan jajaran Polres Sintang, rombongan tiba sebelum pukul 19.00 wib, dan langsung melakukan peninjauan ke Gedung Katedral Sintang. Usai melakukan peninjauan, Brigjen Pol. Dra. Grecia Sri Handayani dan rombongan langsung menuju ke Gedung Balai Kenyalang, tempat acara ramah tamah dilaksanakan.

Mengawali acara, Romo Yohanes Pranoto, selaku Pastor Kepala Paroki Kristus Raja Katedral Sintang, mengajak semua yang hadir untuk hening dalam doa. Selanjutnya, Uskup Keuskupan Sintang, Mgr. Samuel Oton Sidin, OFM Cap memberikan sambutannya.

Uskup Samuel, menyampaikan garis besar wilayah dari keuskupan sintang mulai dari sejarahnya.

"Keuskupan Sintang adalah keuskupan sufragan dari Keuskupan Agung Pontianak yang berpusat di Kota Sintang yang pada Januari 1961, ditingkatkan menjadi Keuskupan Sintang yang didalamnya terdapat 36 Paroki yang tersebar di 3 kabupaten yakni Sintang, Melawi dan Kapuas Hulu," jelas Uskup.

"Wilayah kerja Keuskupan Sintang memang sangat luas,atau digambarkan luas wilayah keuskupan Sintang adalah setengah kali satu setengah Pulau Jawa dan tidak semua berada di infrastruktur jalan yang bagus. Namun itu tak menyurutkan para imam yang kurang lebih jumlahnya sebanyak 60 orang untuk berkarya. Sebagian besar para imam tersebut adalah imam diosesan," tambahnya. Para imam ini, lanjut Uskup melayani sekitar 260 ribu lebih umat yang tersebar di tiga kabupaten.

Pada kesempatan tersebut, Uskup juga menyampaikan demografi yang ada di Kabupaten Sintang yang terdiri dari berbagai etnis didalamnya.

"Mayoritas adalah suku Dayak yang terbagi dalam berbagai sub suku. Disini juga ada suku Jawa, Cina, NTT, Batak, Melayu dan lainnya yang hidup berdampingan serta damai," kata Uskup Samuel.

Uskup Samuel juga menyampaikan terima kasihnya atas kunjungan dari Wakapolda Kalbar dan hasil kunjungan ini memberikan manfaat dalam mengemban tugas selaku Wakapolda.

"Terima kasih atas kesediaan dari Ibu untuk hadir ditempat ini, ditengah aneka kesibukan yang begitu padat, masih meluangkan waktu untuk bertemu dengan kami," ungkap Uskup.


Ini Semua Karena Tuhan Yesus

Sementara itu, Wakapolda Kalbar Brigjen Pol Dra. Grecia Sri Handayani saat menyampaikan sambutannya, sangat memberikan apresiasi atas sambutan yang diberikan dalam kunjungannya ini.

Brigjen kelahiran salah satu kota di Solo 56 tahun lalu dan alumni Universitas Sebelas Maret bidang Pendidikan ini juga menceritakan latar belakang karirnya di dunia Kepolisian RI.

"Setelah menyelesaikan kesarjaanaan, saya merantau ke Jakarta untuk melamar masuk Kepolisian tahun 1986," ungkapnya.

Usai menyelesaikan pendidikan di Kepolisian, dirinya langsung ditempatkan di Mabes Polri dibagian SDM selama kurang lebih 16 tahun.

"Setelah melalui beberapa pendidikan, saya di pindah tugaskan ke Jawa Tengah dan menjabat sebagai Kapolres Sragen lebih kurang 3 tahun. Kemudian dirotasi menjadi Kapolres Karanganyar selama 9 bulan," tambahnya.

Namun sebelum menjadi Kapolres di Sragen dan Karanganyar, dirinya pernah menjabat sebagai Wakapolres Metro Jakarta Selatan selama 1 tahun 4 bulan.

"Saat menjabat sebagai Wakapolres, ada peristiwa teror ledakan bom di Merriot dan Kuningan," ujarnya.

Pada kesempatan tersebut, Wakapolda Kalbar ini juga mengungkapkan kenangan yang tak terlupakan saat menjabat sebagai Kapolres Sragen dan Karanganyar.

"Saya bertugas diwilayah yang mayoritas adalah muslim. Satu peristiwa yang tak pernah saya lupakan adalah saat dilakukan upaya penangkapan gembong teroris yang paling dicari di negeri ini yakni Noordin M Top. Wilayahnya antara Karanganyar dan Polresta Surakarta. Itu yang tidak pernah saya lupakan," ungkapnya.

Meskipun bertugas dikantong-kantong berpenduduk muslim, namun dirinya sangat percaya bahwa Tuhan Yesus selalu menyertai tugas-tugasnya selaku Polisi.

Beberapa jabatan yang pernah dirinya emban adalah Kepala Sekolah Polisi Wanita di Ciputat selama empat tahun. Tahun 2014 setelah sekolah di Lemhanas dan selanjutnya tanpa jabatan apapun dirinya ditempatkan sebagai analis kebijakan di Lemdiklat. Selanjutnya ditunjuk oleh pimpinan Polri sebagai Kasat Manggala Praja di IPDN Jatinangor. Sebuah jabatan diluar struktur dari Kepolisian. Setelah itu saya ditunjuk oleh Bapak Kapolri sebagai Kasetupa atau Kepala Sekolah Pembentukan Perwira Polri.

"Saya dipercaya dengan jabatan tersebut serta dengan kenaikan pangkat sebagai Brigadir Jendral Polisi. Selanjutnya saya dipercaya pimpinan Polri untuk mengemban tugas di Kalimantan Barat sebagai Waka Polda. Ini semua berkah dari Tuhan Yesus," tuturnya sebelum mengakhiri sambutannya. (phs)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar