JAKARTA - Minggu (25/3) dirayakan umat Katolik sedunia, termasuk di Indonesia sebagai hari Minggu Palma atau Minggu Palem.
Minggu Palma sendiri merupakan rangkaian pembuka Pekan Suci jelang Paskah atau Kebangkitan Yesus. Minggu Palma ini merupakan kenangan peristiwa dielu-elukannya Yesus saat masuk ke Yerusalem.
Rangkaian perayaan lainnya, yakni Kamis Putih (peringatan perjamuan terakhir Yesus dengan para murid), Jumat Agung (Yesus disalib), dan Minggu Paskah (kebangkitan Yesus dari kematian).
Dalam liturgi Minggu Palma, umat Katolik yang menghadiri misa akan dibagikan daun palem. Hal ini terlihat pada sejumlah gereja Katolik di seluruh Indonesia.
"Daun palem adalah simbol kemenangan yang digunakan untuk menyatakan kemenangan martir atas kematian. Martir sering digambarkan dengan daun palem di antara tempat untuk instrumen dari sebuah kesyahidan," kata Yonas Kamiasi Pr, pastor dari Stasi Yesus Maria Yosep Liliba dikutip dari Antara.
"Yesus Kristus kerap kali menunjukkan hubungan daun palem sebagai simbol kemenangan atas dosa dan kematian yang diasosiasikan dengan kejayaanNya memasuki kota suci Yerusalem," tambahnya.
Dalam liturgi Minggu Palma ini, umat Katolik tidak hanya mengenang peristiwa masuknya Yesus ke kota Yerusalem melainkan juga mengenang kesengsaraan Yesus.
Oleh karenanya, Minggu Palma juga disebut sebagai Minggu Sengsara, karena pada saat itu umat akan mendengarkan pembacaan kisah-kisah sengsara Yesus dalam Injil.
Tak cuma di Kupang, ribuan umat katolik di Keuskupan Timika, Papua juga merayakan Minggu Palma. Misa Minggu Palma dimulai pada pukul 07.00 WIT.
Perayaan diawali dengan upacara pemberkatan daun palma oleh Uskup Timika Mgr Jhon Philip Saklil dan Pastor Amandus Rahadat Pr di depan gereja katedral setempat dan dilanjutkan dengan perarakan ke dalam gereja.
Sedangkan di Gereja Katedral Jakarta sendiri, Misa Minggu Palma diselenggarakan sebanyak empat kali. Mengutip situs resmi Katedral Jakarta, Misa Minggu Palma ini digelar pada pukul 06.00 WIB, 08.30 WIB, 11.00 WIB, 16.30 WIB, dan 19.00 WIB.
Perayaan Misa Minggu Palma di Gereja Katedral Jakarta ini masih dibuka untuk umum dan tidak menggunakan sistem pendaftaran online. Sistem pendaftaran online baru diberlakukan untuk Misa Jumat Agung (30/3), dan Sabtu Suci (31/3).
(Sumber:https://www.cnnindonesia.com/nasional/20180325110810-20-285725/umat-katolik-indonesia-rayakan-minggu-palma/pkl 15.16/25/3/2018)
Minggu Palma sendiri merupakan rangkaian pembuka Pekan Suci jelang Paskah atau Kebangkitan Yesus. Minggu Palma ini merupakan kenangan peristiwa dielu-elukannya Yesus saat masuk ke Yerusalem.
Rangkaian perayaan lainnya, yakni Kamis Putih (peringatan perjamuan terakhir Yesus dengan para murid), Jumat Agung (Yesus disalib), dan Minggu Paskah (kebangkitan Yesus dari kematian).
Dalam liturgi Minggu Palma, umat Katolik yang menghadiri misa akan dibagikan daun palem. Hal ini terlihat pada sejumlah gereja Katolik di seluruh Indonesia.
"Daun palem adalah simbol kemenangan yang digunakan untuk menyatakan kemenangan martir atas kematian. Martir sering digambarkan dengan daun palem di antara tempat untuk instrumen dari sebuah kesyahidan," kata Yonas Kamiasi Pr, pastor dari Stasi Yesus Maria Yosep Liliba dikutip dari Antara.
"Yesus Kristus kerap kali menunjukkan hubungan daun palem sebagai simbol kemenangan atas dosa dan kematian yang diasosiasikan dengan kejayaanNya memasuki kota suci Yerusalem," tambahnya.
Dalam liturgi Minggu Palma ini, umat Katolik tidak hanya mengenang peristiwa masuknya Yesus ke kota Yerusalem melainkan juga mengenang kesengsaraan Yesus.
Oleh karenanya, Minggu Palma juga disebut sebagai Minggu Sengsara, karena pada saat itu umat akan mendengarkan pembacaan kisah-kisah sengsara Yesus dalam Injil.
Tak cuma di Kupang, ribuan umat katolik di Keuskupan Timika, Papua juga merayakan Minggu Palma. Misa Minggu Palma dimulai pada pukul 07.00 WIT.
Perayaan diawali dengan upacara pemberkatan daun palma oleh Uskup Timika Mgr Jhon Philip Saklil dan Pastor Amandus Rahadat Pr di depan gereja katedral setempat dan dilanjutkan dengan perarakan ke dalam gereja.
Sedangkan di Gereja Katedral Jakarta sendiri, Misa Minggu Palma diselenggarakan sebanyak empat kali. Mengutip situs resmi Katedral Jakarta, Misa Minggu Palma ini digelar pada pukul 06.00 WIB, 08.30 WIB, 11.00 WIB, 16.30 WIB, dan 19.00 WIB.
Perayaan Misa Minggu Palma di Gereja Katedral Jakarta ini masih dibuka untuk umum dan tidak menggunakan sistem pendaftaran online. Sistem pendaftaran online baru diberlakukan untuk Misa Jumat Agung (30/3), dan Sabtu Suci (31/3).
(Sumber:https://www.cnnindonesia.com/nasional/20180325110810-20-285725/umat-katolik-indonesia-rayakan-minggu-palma/pkl 15.16/25/3/2018)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar