Pendidikan Alkitab untuk Bentuk Murid Berkarakter dan Berakhlak Mulia - Warta Katolik

Breaking

Bagi Yang Ingin Kegiatannya Dipublikasikan Di Blog Ini, Mohon Hubungi WA No. 081345227640

Kamis, 07 Juni 2018

Pendidikan Alkitab untuk Bentuk Murid Berkarakter dan Berakhlak Mulia


BANJARMASIN - Bidang Pewartaan Keuskupan Banjarmasin bekerjasama dengan Kementerian agama Kantor Propinsi Kalimantan Selatan mengadakan program pembinaan rohani bagi para guru agama yang bertugas di Keuskupan Banjarmasin.

Kegiatan pembinaan ini telah dilaksanakan pada tanggal 1-3 Juni 2018 di Hotel Roditha Banjarbaru dan diikuti oleh 50 orang guru Agama Katolik yang tersebar di seluruh wilayah Kalimantan Selatan.

Adapun tema pembinaan adalah “Dengan Silabus Pendidikan Alkitab,  Kita Wujudkan Peserta Didik yang Mengetahui, Memahami, Menghayati dan Wewujudkan Pendidikan Alkitab Katolik di Kalimantan Selatan.”

Yang membuka kegiatan Pembinaan Rohani Guru Agama Katolik Tingkat Dasar dan Menengah adalah Bapak Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Kalimantan Selatan H. Noor Fahmi.

Ia  menyambut baik dan menyampaikan selamat atas terselesainya penyusunan buku Silabus Pendidikan Alkitab Jenjang PAUD, SD, SMP, dan SMP. Lebih lanjut, Fahmi berpesan kepada para peserta pembinaan, “Jadillah seorang guru yang disegani, bukan yang ditakuti.”

Maksud Pendidikan Alkitab

Pada hari pertama pembinaan, Romo Antonius Bambang Doso Susanto, Lic. Theo sebagai nara sumber sekaligus Ketua Tim Penyusunan Silabus Pendidikan Alkitab menguraikan maksud dan tujuan penyusunan Silabus Pendidikan Alkitab (SiPendAl).

Tujuan dari penyusunan SiPendAl adalah berikut ini.

Selain untuk membantu para guru Agama Katolik  menyelenggarakan pendidikan Alkitab di sekolah-sekolah, progam silabus pendidikan alkitab itu juga berkepentingan untuk mendampingi para peserta didik menyelesaikan pembacaan Alkitab secara paripurna.

Dengan menerapkan SiPendAl, para peserta didik di tingkat Sekolah Dasar didampingi dan dibimbing untuk dapat menyelesaikan pembacaan Alkitab mulai dari Kitab Kejadian hingga Kitab Wahyu.

Kalau di setiap tingkat pendidikan, para guru Agama Katolik sungguh memiliki komitmen untuk mendampingi peserta didik agar paripurna membaca Alkitab maka ketika lulus Sekolah Menengah Atas peserta didik paling tidak sudah tiga kali selesai membaca Alkitab dengan paripurna.

Masih menurut Romo Doso terbitnya SiPendAl adalah untuk memenuhi kebutuhan dan permintaan para guru agama Katolik yang ingin menerapkan gerakan paripurna membaca Alkitab bagi para peserta didik.

Dengan adanya SiPendAl, harapannya para guru agama Katolik bisa terbantu dalam menyelenggarakan pendidikan Alkitab kepada para peserta didik di sekolah.

SiPendAl itu bukan hanya memberikan panduan untuk para guru dalam mendampingi para peserta didik untuk bisa paripurna membaca Alkitab, tetapi membantu para guru di dalam memberikan penilaian kepada para peserta didik dalam proses mewujudkan pembacaan Alkitab secara paripurna.

Dengan tersedianya SiPendAl diharapkan peran Sekolah Katolik dan Guru Agama Katolik dalam Pembinaan Iman Anak semakin maksimal.

Bila sekolah menerapkan adanya pendidikan Alkitab di sekolah, harapannya para peserta didik dapat menjadikan Alkitab sebagai dasar dan pegangan hidup, sehingga “Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku” (Mzm 119:105) nantinya akan sungguh terwujud dalam hidup para peserta didik.

Kebijakan Keuskupan Banjarmasin
Pada kegiatan yang sama di hari kedua pembinaan Bapak Uskup Keuskupan Banjarmasin Mgr. Pertus Boddeng Timang menyampaikan Kebijakaan Keuskupan Banjarmasin tentang Pendidikan Alkitab.

Pada bagian awal pembicaraan, Mgr. Petrus Boddeng Timang mengutip  nasehat dan peringatan dari Santo Hieronimus (340-420) yakni:  “Ignoratio Scripturarum Ignoratio Christi Est” yang berarti “Orang yang tidak mengenal Kitab Suci tidak mengenal Kristus”.

Nasehat ini harus selalu diingat dan menjadi motivasi untuk semua Umat Allah di Keuskupan Banjarmasin supaya mulai membaca dan mencintai Kitab Suci. Seluruh isi Kitab Suci dari ayat pertama Kitab Kejadian hingga ayat terakhir Kitab Wahyu melukiskan Karya Allah yang Agung dengan pusat dan puncaknya pada pribadi Yesus Kristus.

Lebih lanjut, Mgr. Boddeng menegaskan bahwa Silabus Pendidikan Alkitab bisa menjadi pintu bagi sekolah-sekolah Katolik untuk membantu anak-anak kita untuk mengenal, memperdalam dan menghidupi iman katolik yang ditimba dari ketekunan membaca Kitab Suci.

Tidak hanya sekolah-sekolah Katolik, tetapi juga para guru Agama Katolik yang mengajar di sekolah-sekolah Negeri dan sekolah Swasta non-Katolik supaya menggunakan Silabus Pendidikan Alkitab menjadi panduan dan acuan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran pendidikan Alkitab.

Surat Keputusan Uskup
Supaya fokus Pastoral Arah Dasar Keuskupan Banjarmasin dan tujuan penyusunan Silabus Pendidikan Alkitab terwujud, Mgr. Petrus Boddeng Timang, mengeluarkan Surat Keputusan No.015/UKS/SK/B.1.16/V.2018 tentang Penggunaan Silabus Pendidikan Alkitab dan Buku Paripurna Membaca Alkitab Dalam 312 Hari sebagai Bahan Ajar dan Menjadi Bagian Integral dari Pendidikan Agama Katolik di Semua Jenjang Pendidikan Usia Dini, Dasar dan Menengah pada Sekolah-Sekolah yang Berada dalam Wilayah Keuskupan Banjarmasin

Pada hari ketiga para guru Agama Katolik diajak untuk berbagi bersama bagaimana menghayati dan mewujudkan Pendidkan Alkitab kepada para peserta didik. Kegiatan yang dilakukan adalah masing-masing guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pendidikan Alkitab dan praktik mengajar, dengan tujuan menumbuhkembangkan semangat berbagi.

Sumber : sesawi.net

Tidak ada komentar:

Posting Komentar