SINTANG - Entah sudah berapa kali saya ikut sebagai rasul yang akan dibasuh kakinya oleh Romo saat misa Kamis Putih. Kamis Putih adalah salah bagian dari Trihari Suci atau makna masa prapaskah selain dari Jumat Agung, yang puncaknya adalah Paskah yang merupakan hari kebangkitan Yesus sang Juruselamat, yang menggenapi nubuat para nabi terdahulu.
Dan hari ini, Kamis (29/3) saya kembali menjadi rasul. Sebenarnya bukan saya yang menjadi rasul. Selaku Ketua Lingkungan Santo Bernardus Paroki Kristus Raja Sintang, saya telah menunjuk warga lingkungan yakni Bapak Matheus Siong. Namun karena masih ada kegiatan diluar kota, maka saya yang menggantikannya.
Saat acara pembasuhan kaki, dan usai kaki saya dibasuh, giliran Bapak Yustinus warga Lingkungan Santo Andreas yang pernah menjabat sebagai Ketua Lingkungan dibasuh. Ada yang menarik terjadi setela kaki Pak Yustinus dibasuh. Dirinya merasakan keterharuan yang sangat, sehingga matanya berkaca-kaca akan meneteskan air mata.
Usai kami kembali ketempat asal kami duduk, saya menepuk-nepuk paha kiri Pak Yustinus, yang saat itu masih merasakan keharuannya.
"Pak Topo (panggilan akrab saya), tadi saya sangat terharu saat dibasuh dan dicium kaki saya," kata Pak Yustinus.
Menurutnya, ada dua hal yang sangat membuat dirinya dapat meneteskan airmata, yakni saat pengakuan dosa dan pembasuhan kaki.
Keharuan yang dialami oleh Bapak Yustinus tadi merupakan reaksi dari refleksi diri. Memang benar, banyak hal yang bisa kita pelajari dari Kamis Putih ini. Kita bisa belajar tentang pelayanan, kerendahan hati, kebersamaan, dan kesederhanaan. Selain itu, kita bisa mempelajari bahwa Yesus dalam bentuk manusia bisa sedih. Dalam Kamis Putih, kita juga tahu bahwa Yudas Iskariot mengkhianati Yesus.
Yesus mengajarkan bahwa seorang pemimpin bukanlah pihak yang dilayani, melainkan pihak yang melayani. Dewasa ini, kita sering melihat pemimpin yang maunya dilayani saja, tetapi dia tidak pernah melayani. Ada juga pemimpin yang ingin mendapatkan pelayanan yang eksklusif, tetapi tidak pernah memberi pelayanan yang eksklusif kepada rakyat-Nya.
Mari kita maknai semua kejadian yang terjadi saat makna Kamis Putih supaya kita tahu apa saja yang bisa kita pelajari dalam Kamis Putih. Pada peristiwa ini, kita bisa mempelajari banyak hal dari Yesus Kristus dengan segala kesederhanaan dan kerendahan hati-Nya yakni; Belajar Pelayanan dan Kerendahan Hati, Berdoa dan mengasihi sesama, dan mengekang nafsu duniawi yang dapat membawa kita kepada maut. (phs)
Dan hari ini, Kamis (29/3) saya kembali menjadi rasul. Sebenarnya bukan saya yang menjadi rasul. Selaku Ketua Lingkungan Santo Bernardus Paroki Kristus Raja Sintang, saya telah menunjuk warga lingkungan yakni Bapak Matheus Siong. Namun karena masih ada kegiatan diluar kota, maka saya yang menggantikannya.
Saat acara pembasuhan kaki, dan usai kaki saya dibasuh, giliran Bapak Yustinus warga Lingkungan Santo Andreas yang pernah menjabat sebagai Ketua Lingkungan dibasuh. Ada yang menarik terjadi setela kaki Pak Yustinus dibasuh. Dirinya merasakan keterharuan yang sangat, sehingga matanya berkaca-kaca akan meneteskan air mata.
Usai kami kembali ketempat asal kami duduk, saya menepuk-nepuk paha kiri Pak Yustinus, yang saat itu masih merasakan keharuannya.
"Pak Topo (panggilan akrab saya), tadi saya sangat terharu saat dibasuh dan dicium kaki saya," kata Pak Yustinus.
Menurutnya, ada dua hal yang sangat membuat dirinya dapat meneteskan airmata, yakni saat pengakuan dosa dan pembasuhan kaki.
Keharuan yang dialami oleh Bapak Yustinus tadi merupakan reaksi dari refleksi diri. Memang benar, banyak hal yang bisa kita pelajari dari Kamis Putih ini. Kita bisa belajar tentang pelayanan, kerendahan hati, kebersamaan, dan kesederhanaan. Selain itu, kita bisa mempelajari bahwa Yesus dalam bentuk manusia bisa sedih. Dalam Kamis Putih, kita juga tahu bahwa Yudas Iskariot mengkhianati Yesus.
Yesus mengajarkan bahwa seorang pemimpin bukanlah pihak yang dilayani, melainkan pihak yang melayani. Dewasa ini, kita sering melihat pemimpin yang maunya dilayani saja, tetapi dia tidak pernah melayani. Ada juga pemimpin yang ingin mendapatkan pelayanan yang eksklusif, tetapi tidak pernah memberi pelayanan yang eksklusif kepada rakyat-Nya.
Mari kita maknai semua kejadian yang terjadi saat makna Kamis Putih supaya kita tahu apa saja yang bisa kita pelajari dalam Kamis Putih. Pada peristiwa ini, kita bisa mempelajari banyak hal dari Yesus Kristus dengan segala kesederhanaan dan kerendahan hati-Nya yakni; Belajar Pelayanan dan Kerendahan Hati, Berdoa dan mengasihi sesama, dan mengekang nafsu duniawi yang dapat membawa kita kepada maut. (phs)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar