Lagi, Uskup Tiongkok dan Vikjen Ditahan - Warta Katolik

Breaking

Bagi Yang Ingin Kegiatannya Dipublikasikan Di Blog Ini, Mohon Hubungi WA No. 081345227640

Minggu, 31 Maret 2019

Lagi, Uskup Tiongkok dan Vikjen Ditahan


wartakatolik - TIONGKOK : Seorang uskup di Tiongkok kembali ditahan dan vikarisnya juga ditahan di tengah pertikaian yang sudah berlangsung lama antara sekelompok imam yang berafiliasi dengan Beijing dan keuskupan gereja bawah tanah di provinsi Hebei.

Sumber-sumber di komunitas Katolik bawah tanah mengatakan kepada ucanews.com bahwa Uskup Xuanhua Mgr. Augustus Cui Tai ditahan oleh pejabat pemerintah pada pukul 8 pagi pada tanggal 29 Maret setelah ia menerima pesan teks di ponselnya yang memberitahukannya tentang penahanannya yang tertunda.

Keberadaannya tidak diketahui.

Vikaris jenderal Pastor Zhang Jianlin ditahan oleh para pejabat dari departemen agama provinsi pada 28 Maret, kata sumber itu. Ia menambahkan perjalanan pastor itu sangat dibatasi sejak dokumen-dokumennya disita.

Dia bahkan tidak diizinkan membeli tiket bus untuk bepergian ke kota tetangga, kata sumber itu.

Uskup Cui sudah berulang kali ditahan oleh pemerintah provinsi. Dia dibebaskan pada bulan Januari lalu dan segera mengeluarkan surat yang mendesak jemaatnya untuk menerima kepemimpinan vikjen dan dewan keuskupan.

“Tujuan pemerintah adalah untuk melumpuhkan keuskupan. Jika keuskupan gagal menjalankan komunitas, maka pemerintah akan menggunakan ini sebagai kesempatan untuk mengambil alih, ”kata seorang imam dari komunitas bawah tanah, yang menolak disebutkan namanya, kepada ucanews.com.

Dia mengatakan kendali keuskupan akan diserahkan ke gereja resmi.

Sumber lain dan anggota sidang bawah tanah mengatakan pengaduan telah disampaikan ke Vatikan tetapi Roma tetap diam tentang masalah ini dan penderitaan yang dialami oleh komunitas bawah tanah di seluruh Tiongkok.

Dia mengatakan bahwa terakhir kali Vatikan berbicara menentang penindasan komunitas bawah tanah hanya terjadi setelah duta besar Jerman untuk Tiongkok menyatakan keprihatinan publik atas Uskup Wenzhou, Mgr Peter Shao Zhumin yang ditahan pada tahun 2017.

“Inilah sebabnya mengapa Vatikan diam dalam menghilangnya para pemimpin gereja dari komunitas bawah tanah,” katanya.

Para kritikus mengatakan Vatikan telah mengadopsi kebijakan lunak di Tiongkok, dengan negosiasi yang bertujuan memulihkan hubungan antara Beijing dan Takhta Suci menjadi preseden atas penderitaan umat paroki di gereja bawah tanah, yang mengklaim para imam yang ditunjuk Tiongkok hanyalah sebuah alat bantu bagi pemerintah pusat yang ateis. (phs/indonesia.ucanews.com)




1 komentar: