Putri Tunggal Keluarga Bos Perusahaan Djarum Ini Menjadi Biarawati - Warta Katolik

Breaking

Bagi Yang Ingin Kegiatannya Dipublikasikan Di Blog Ini, Mohon Hubungi WA No. 081345227640

Selasa, 04 September 2018

Putri Tunggal Keluarga Bos Perusahaan Djarum Ini Menjadi Biarawati

JAKARTA - Kisah inspiratif datang dari keluarga perusahaan rokok kaya-raya dan terkemuka, Djarum. Dikabarkan, salah satu anggota keluarganya menjadi pengikuti Bunda Theresa dari Kalkuta-India, pelayan orang miskin.

Dia adalah Suster Lucy Agnes. Seperti dilansir tribun.medan.com Rabu, 16 Agustus 2017, yang dikutip dari alumnimaterdei.com, dikatakan Sr Lucy Agnes adalah anak tunggal dari Paul dan Cecilia Darmoko yang merupakan pemilik restoran Ayam Bulungan.

Cecilia adalah saudara sepupu dari pemilik Djarum, Robert Budi Hartono.

Sr Lucy Agnes terlahir dengan nama Maria Donna Dewiyanti Darmoko. Dia menimba ilmu di sekolah pilihan. Selesai pendidikan di Indonesia, lanjut ke luar negeri hingga S2 di Australia dan Amerika Serikat.

Meskipun berasal dari keluarga sangat kaya di Indonesia, Lucy Agnes ternyata memilih hidup sederhana dan melayani umat. Yang paling membuat kagum adalah Lucy merupakan pengikut Bunda Teresa yang dikenal sanggup hanya memiliki dua set pakaian.

Seperti dalam foto yang beredar, mengenakan pakayan khas biarawati pengikut Bunda Teresa, terlihat kedamaian dari dirinya. Menurut rekan-rekannya, Sr Lucy sangat setia menjalankan kaul kemiskinan dan menikmati kehidupannya.

Di Kalkuta, India di mana ia pernah menjadi sekretaris pimpinan kongregasi Missionaris Claris, konon Sr Lucy paling setia jika harus mendampingi orang-orang yang sekarat.

Ia juga tanpa ragu dengan sabar dan kasih mau mencabuti belatung-belatung dari luka-luka membusuk di tubuh dan kepala pasien.

Dikutip dari kbkkindonesia.org, Sr Lucy Agnes mengaku mengalami pencerahan saat ia dan keluarganya berlibur ke Hong kong.

“Awalnya saya sangat terganggu saat melihat begitu banyak tunawisma di jalanan Hong Kong, yang meringkuk, sakit dan kotor. Insting emosional pertama saya adalah melarikan diri saat melihat mereka dan saya hampir muntah.”

“Saat saya meninggalkan orang-orang ini, sesuatu membuat saya melambat, seolah-olah ada yang menyuruh saya kembali kepada mereka untuk melakukan sesuatu yang baik untuk orang-orang yang tidak beruntung itu.”

Maria Donna pun memutuskan untuk masuk Kongregasi Misionaris Cinta Kasih dengan nama Suster Lucy Agnes. Saat itu, orang tuanya sempat sangat menentang pilihan ini.

Dikutip dari hariansib.co, panggilan melayani pertama kali dilakukan ketika berada di Illinois, AS. Anak jalanan terlantar dijadikan keluarganya dan dilayani seperti anak sendiri.

Cerita lain yang menujukan kesetiaan Sr Lucy pada panggilannya dimana pada pertengahan Desember 2015 lalu, Sr Lucy kembali ke Indonesia.

Saat itu, ia menumpang di kediaman keluarganya di Bulungan Jakarta. Ia berkesempatan bertemu dengan keluarga dan kawan-kawan alumni Regina Pacis, namun menolak semua kemewahan yang ditawarkan padanya.

Bahkan untuk makan di tempat mewah, ditampiknya. Bukan dengan kata-kata tapi hanya menundukkan kepala sambil tersenyum lebar.

Riwayat pelayanan pun pernah  di Weoe, Timor Barat. Sekarang, dia berada di Aileu Timor Leste, salah satu negara paling miskin di Asia.

Tapi sangat sulit untuk menghubunginya karena dia memberikan rinciannya kepada sangat sedikit orang. Dikatakan, hal yang sama berlaku untuk Missionaries of Charity di Indonesia, yang bekerja dalam keheningan dan tanpa publisitas.

Di Indonesia, salah satu pusat pelayanan tarekat Bunda Teresa ada di bilangan Duri Kepa, Jakarta Barat. (*)

Sumber : katoliknews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar