SINTANG - "Secara manusiawi, kita semua yang hadir disini tentunya sangat merasa terusik dan mengecam keras aksi-aksi terorisme yang terjadi beberapa waktu lalu. Kita semua tentu akan satu kata yakni terkutuk kepada para pelaku tersebut," demikian dikatakan Mikael Abeng mewakili tokoh masyarakat, saat berbicara didepan para peserta aksi damai di Taman Entuyut pada Selasa malam (22/5).
Aksi yang diikuti ratusan ormas dari Nasrani dan Muslim ini, berlangsung kurang lebih 2 jam dan mendapatkan pengawalan dari aparat kepolisian, Pol. PP dan TNI berjalan lancar.
Mikael Abeng, pada kesempatan tersebut mengingatkan kepada semua yang hadir serta masyarakat Kabupaten Sintang untuk tetap menjaga kondisi daerah.
"Kita semua marah, tetapi kita harus tetap sabar dan serahkan kepada negara dan aparat untuk melakukan tindakan. Kita tidak perlu balas dengan kekerasan, tapi sebarkan damai lewat berbagai media, termasuk media sosial. Jangan mudah terprovokasi. Jaga daerah kita bersama agar terhindar dari aksi-aksi teroris yang bertujuan untuk memecahbelah kita," tandasnya.
Lebih lanjut dikatakan, segala macam tindakan menggunakan kekerasan, apalagi yang mengatasnamakan agama dengan cara menebarkan teror, kebencian, dan kekerasan bukanlah ciri ajaran agama.
"Agama mana yang mengajarkan untuk saling menghancurkan sesama manusia. Orang yang beragama tentu tidak akan melakukan hal-hal seperti itu. Agama mengajarkan damai dan cinta kasih kepada sesama," kata Abeng.
Untuk itu, dirinya sekali lagi mengajak seluruh warga masyarakat di Kabupaten Sintang, untuk menahan diri, tidak terprovokasi serta terus menggalang solidaritas kemanusiaan sekaligus menolak segala bentuk kekerasan. (phs)
Aksi yang diikuti ratusan ormas dari Nasrani dan Muslim ini, berlangsung kurang lebih 2 jam dan mendapatkan pengawalan dari aparat kepolisian, Pol. PP dan TNI berjalan lancar.
Mikael Abeng, pada kesempatan tersebut mengingatkan kepada semua yang hadir serta masyarakat Kabupaten Sintang untuk tetap menjaga kondisi daerah.
"Kita semua marah, tetapi kita harus tetap sabar dan serahkan kepada negara dan aparat untuk melakukan tindakan. Kita tidak perlu balas dengan kekerasan, tapi sebarkan damai lewat berbagai media, termasuk media sosial. Jangan mudah terprovokasi. Jaga daerah kita bersama agar terhindar dari aksi-aksi teroris yang bertujuan untuk memecahbelah kita," tandasnya.
Lebih lanjut dikatakan, segala macam tindakan menggunakan kekerasan, apalagi yang mengatasnamakan agama dengan cara menebarkan teror, kebencian, dan kekerasan bukanlah ciri ajaran agama.
"Agama mana yang mengajarkan untuk saling menghancurkan sesama manusia. Orang yang beragama tentu tidak akan melakukan hal-hal seperti itu. Agama mengajarkan damai dan cinta kasih kepada sesama," kata Abeng.
Untuk itu, dirinya sekali lagi mengajak seluruh warga masyarakat di Kabupaten Sintang, untuk menahan diri, tidak terprovokasi serta terus menggalang solidaritas kemanusiaan sekaligus menolak segala bentuk kekerasan. (phs)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar