Para Uskup Malaysia Memuji Kesuksesan Pemilu Sebagai Kesempatan Menata Ulang Negara - Warta Katolik

Breaking

Bagi Yang Ingin Kegiatannya Dipublikasikan Di Blog Ini, Mohon Hubungi WA No. 081345227640

Senin, 21 Mei 2018

Para Uskup Malaysia Memuji Kesuksesan Pemilu Sebagai Kesempatan Menata Ulang Negara

PENANG - Para uskup Malaysia mengeluarkan pernyataan menyusul kemenangan  Mahathir Mohamad pada 9 Mei, mereka menyebutnya sebagai kesempatan emas menata ulang negara itu menuju sebuah tujuan baru.

Penyingkiran pemerintahan Najib Razak yang tercemar oleh korupsi menandai berakhirnya dominasi selama enam dekade Koalisi Organisasi Nasional Bersatu (UMNO).

Para uskup berterima kasih  kepada Tuhan untuk pemilihan yang relatif damai dan menyatakan terima kasih kepada pemilih yang telah dewasa. Mereka menyerukan agar masyarakat terus berdoa untuk Malaysia.

“Kepada semua pejabat komisi pemilu, lembaga polling, ribuan sukarelawan dan orang yang bertanggung jawab membantu keberlangsungan pemilu, “syabas” (sudah dilakukan dengan baik) untuk pemilihan yang hampir bebas insiden,” menurut pernyataan mereka yang dikeluarkan 16 Mei.

Konferensi Waligereja Malaysia dipimpin oleh Uskup Sebastian Francis dari Penang, yang beranggotakan, Mgr Julian Leow, uskup agung Kuala Lumpur, Mgr Simon Poh, uskup Kuching dan Mgr John Wong, uskup Kota Kinabalu serta enam uskup lain.

“Kami telah menyaksikan kerendahan hati dan pencarian pengampunan atas kesalahan masa lalu,” kata para uskup.

“Kami telah melihat rekonsiliasi yang ditawarkan dan diterima; melihat keanggunan dalam kekalahan; dan cinta untuk perdamaian dan harmoni bagi negara ini.”

Ini adalah kesempatan untuk semakin mempraktekkan nilai-nilai Injil.

“Kita harus berdoa untuk pemulihan dan persatuan di antara kita semua,” kata para pemimpin Gereja tersebut, mereka menyerukan agar umat Katolik berdoa agar  perdamaian negara itu dipertahankan.

Dalam dekade-dekade terakhir, pemerintahan dan layanan pemerintah di negara mayoritas multi-etnis dan beragam agama itu tetapi mayoritas Muslim telah menjadi semakin condong kearah etnis Melayu yang sebagian besar penganut Islam.

Para uskup Katolik di negara bagian Sabah dan Sarawak, yang dipimpin oleh Uskup Agung Wong, di wilayah utara pulau Kalimantan telah menyuarakan keprihatinan atas Islamisasi di provinsi-provinsi yang dulunya mayoritas Kristen.

Oposisi mampu menang setelah sejumlah besar orang Melayu bergabung dengan sebagian besar etnis minoritas lainnya dalam pemungutan suara melawan rezim Najib, mengurangi suara dari 50 persen lima tahun lalu menjadi 36 persen.

Belum terlihat apakah pemerintah yang terpilih, yang untuk sementara dipimpin oleh Mahathir, akan mulai membendung Islamisasi.

Mahathir, mantan perdana menteri yang memimpin lama, diharapkan untuk kemudian menyerahkan jabatan perdana menteri kepada politisi veteran Anwar Ibrahim setelah dia dibebaskan dari penjara. Anwar masuk politik awalnya sebagai pemimpin mahasiswa Islam.


Sumber : indonesia.ucanews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar