BANJARMASIN - “Kita ini termasuk yang lambat mau menggunakan media komunikasi modern untuk misi pewartaan dibandingkan dengan organisasi-organisasi dari keyakinan lain. Biara-biara perlu mulai buka jendela untuk berani melihat dunia luar,” kata Mathias Hariyadi, pemrakarsa Words2Share, gerakan literasi media, saat memberi uraian pengantar mengawali lokakarya literasi media selama dua hari di Pusat Pastoral Ventimiglia Keuskupan Banjarmasin, Kalsel, Sabtu-Minggu 26-27 Mei 2018.
Para peserta lokakarya dengan materi literasi media tulis dan audio visual selama dua hari ini adalah para utusan dan penggerak Komsos dari paroki-paroki, sejumlah imam, suster, frater lintas tarekat religius se-Keuskupan Banjarmasin.
Selain Mathias Hariyadi, pendiri Portal Berita Katolik Sesawi.Net dan editor sebuah media katolik di Eropa, sebagai narasumbernya, lokakarya dua hari maraton itu juga diampu oleh Pipit Prahoro, kameramen dengan pengalaman internasional di media televisi Jepang, Reuters TV selama beberapa tahun.
Prakarsa baik
Ketua Komsos Keuskupan Banjarmasin Romo FX Sumantoro MSF dalam sambutannya menyatakan tujuan workshop literasi media ini ialah agar kita bisa menggunakan media sosial untuk pewartaan Injil dan katekese iman.
Pada bagian awal, Mathias menyampaikan konsep-konsep dasar dalam dunia jurnalistik, pengaruh media baik positif maupun negatif, bagaimana membedakan berita hoax dan yang asli.
Pada sesi berikutnya, ia menjelaskan berbagai model tulisan berita yang bisa digunakan dalam dunia jurnalistik seperti straight news, features, opini, dan lainnya. Pada seminar ini juga akan diadakan pelatihan membuat berita video pendek dan kiat merawat website.
Gereja Katolik termasuk yang pihak yang lamban mau menggunakan media sosial seperti website dan kanal-kanal media lainnya untuk misi pewartaan iman. Kita perlu masuk ke dunia ini dan memulai menjadi ‘misionaris online’ karena Generasi Millenial sebagian besar adalah pengguna teknologi komunikasi digital.
Sumber: sesawi.net
Para peserta lokakarya dengan materi literasi media tulis dan audio visual selama dua hari ini adalah para utusan dan penggerak Komsos dari paroki-paroki, sejumlah imam, suster, frater lintas tarekat religius se-Keuskupan Banjarmasin.
Selain Mathias Hariyadi, pendiri Portal Berita Katolik Sesawi.Net dan editor sebuah media katolik di Eropa, sebagai narasumbernya, lokakarya dua hari maraton itu juga diampu oleh Pipit Prahoro, kameramen dengan pengalaman internasional di media televisi Jepang, Reuters TV selama beberapa tahun.
Prakarsa baik
Ketua Komsos Keuskupan Banjarmasin Romo FX Sumantoro MSF dalam sambutannya menyatakan tujuan workshop literasi media ini ialah agar kita bisa menggunakan media sosial untuk pewartaan Injil dan katekese iman.
Pada bagian awal, Mathias menyampaikan konsep-konsep dasar dalam dunia jurnalistik, pengaruh media baik positif maupun negatif, bagaimana membedakan berita hoax dan yang asli.
Pada sesi berikutnya, ia menjelaskan berbagai model tulisan berita yang bisa digunakan dalam dunia jurnalistik seperti straight news, features, opini, dan lainnya. Pada seminar ini juga akan diadakan pelatihan membuat berita video pendek dan kiat merawat website.
Gereja Katolik termasuk yang pihak yang lamban mau menggunakan media sosial seperti website dan kanal-kanal media lainnya untuk misi pewartaan iman. Kita perlu masuk ke dunia ini dan memulai menjadi ‘misionaris online’ karena Generasi Millenial sebagian besar adalah pengguna teknologi komunikasi digital.
Sumber: sesawi.net
Tidak ada komentar:
Posting Komentar