PONTIANAK - Pemuda Katolik Kalbar menggelar Rapat Pimpinan Daerah dan kursus kader politik Pemuda Katolik komisariat daerah Kalbar 2017.
Ketua Pengurus Pemuda Khatolik Kalbar, Maskendari menuturkan ada dua kegiatan yabg langsung dilaksanakan bersamaan.
Kegiatan diikuti setidaknya 64 peserta yang terdiri oleh pengurus Komisariat Daerah Kalbar dan Komisariat Cabang 14 kabupaten kota.
"Ini bertujuan untuk mengevaluasi program kerja yang ada selama dua tahun ini pada periode 2015-2018. Kita juga menentukan rekomendasi eksternal dan internal terkait dengan kebutuhan organisasi dan sikap organisasi terhadap sosial kemasyarakatan," ujarnya saat diwawancarai pada sesi pembuka an acara yang dilangsungkan di Aula BKKBN Kalbar, Jalan dr Soedarso Pontianak, Jumat (10/11/2017).
Ia menegaskan output yang diharapkan dari Rapimda ini adalah menghasilkan rekomendasi baik eksternal maupun internal.
Dijelaskannya mengenai dilangsungkan kursus kader politik yang diikuti pengurus ditingkat cabang kabupaten kota.
Pihaknya ingin mempersiapkan kader Pemuda Katolik yang ingin terlibat persoalan sosial kemasyarakatan.
"Tentu materinya adalah tugas dan tanggung jawab sebagai warga yang terlibat sosial politik dan meningkatkan nilai-nilai yang menjadi nilai bersama. Kita menginginkan warna politik yang Pancasila bukan warna yang lain, menempatkan kebangsaan nasionalisme dan mewujudkan kesejahteraan bersama," ucapnya.
Kegiatan juga bersamaan dengan peringatan hari pahlawan 10 November, momentum ini dinilainya tepat untuk menggali nilai dan menemukan nilai-nilai yang selama ini diterjemahan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Ada empat program utama kepengurusan di Kalbar, konsolidasi strukturural artinya kita mempunyai kepengurusan sampai ditingkat desa, kedua proses kaderisasi yang terbagi dua formal dan informal," sebutnya.
Untuk yang ketiganya Maskendari menuturkan kader yang telah dididik juga dipersembahkan untuk bangsa dan negara, tentu pihaknya terus mendorong mereka untuk terlibat dalam lembaga -lembaga negara seperti lembaga pelaksana Pemilu dan yang mau terlibat politik maka didorong untuk berpolitik dan sebagainya.
Program terakhir adalah mendorong peran kader untuk terus terlibat dalam pembangunan desa, selama ini pemerintah telah membuat program dengan mengucurkan dana desa. Oleh karena itu pihaknya ingin membentuk kepengurusan sampai ditingkat desa.
(Sumber:http://pontianak.tribunnews.com/2017/11/10/pengurus-pemuda-katolik-kalbar-gelar-rapimda-ini-tujuannya?page=2)
Ketua Pengurus Pemuda Khatolik Kalbar, Maskendari menuturkan ada dua kegiatan yabg langsung dilaksanakan bersamaan.
Kegiatan diikuti setidaknya 64 peserta yang terdiri oleh pengurus Komisariat Daerah Kalbar dan Komisariat Cabang 14 kabupaten kota.
"Ini bertujuan untuk mengevaluasi program kerja yang ada selama dua tahun ini pada periode 2015-2018. Kita juga menentukan rekomendasi eksternal dan internal terkait dengan kebutuhan organisasi dan sikap organisasi terhadap sosial kemasyarakatan," ujarnya saat diwawancarai pada sesi pembuka an acara yang dilangsungkan di Aula BKKBN Kalbar, Jalan dr Soedarso Pontianak, Jumat (10/11/2017).
Ia menegaskan output yang diharapkan dari Rapimda ini adalah menghasilkan rekomendasi baik eksternal maupun internal.
Dijelaskannya mengenai dilangsungkan kursus kader politik yang diikuti pengurus ditingkat cabang kabupaten kota.
Pihaknya ingin mempersiapkan kader Pemuda Katolik yang ingin terlibat persoalan sosial kemasyarakatan.
"Tentu materinya adalah tugas dan tanggung jawab sebagai warga yang terlibat sosial politik dan meningkatkan nilai-nilai yang menjadi nilai bersama. Kita menginginkan warna politik yang Pancasila bukan warna yang lain, menempatkan kebangsaan nasionalisme dan mewujudkan kesejahteraan bersama," ucapnya.
Kegiatan juga bersamaan dengan peringatan hari pahlawan 10 November, momentum ini dinilainya tepat untuk menggali nilai dan menemukan nilai-nilai yang selama ini diterjemahan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Ada empat program utama kepengurusan di Kalbar, konsolidasi strukturural artinya kita mempunyai kepengurusan sampai ditingkat desa, kedua proses kaderisasi yang terbagi dua formal dan informal," sebutnya.
Untuk yang ketiganya Maskendari menuturkan kader yang telah dididik juga dipersembahkan untuk bangsa dan negara, tentu pihaknya terus mendorong mereka untuk terlibat dalam lembaga -lembaga negara seperti lembaga pelaksana Pemilu dan yang mau terlibat politik maka didorong untuk berpolitik dan sebagainya.
Program terakhir adalah mendorong peran kader untuk terus terlibat dalam pembangunan desa, selama ini pemerintah telah membuat program dengan mengucurkan dana desa. Oleh karena itu pihaknya ingin membentuk kepengurusan sampai ditingkat desa.
(Sumber:http://pontianak.tribunnews.com/2017/11/10/pengurus-pemuda-katolik-kalbar-gelar-rapimda-ini-tujuannya?page=2)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar