SINTANG - Rona kebahagiaan menyelimuti sebanyak 76 orang penerima Komuni pertama, dalam misa yang bertepatan dengan Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus di Katedral Sintang. Dua orang penerima Komuni pertama diantaranya adalah orang dewasa.
Misa yang di pimpin oleh Romo Abong dan didampingi Romo John ini berlangsung hikmat. Rombongan penerima Komuni pertama ini, ditempatkan pada deretan bangku yang dikhususkan untuk bagi para penerima komuni pertama.
Penerimaan komuni pertama ini berlangsung dalam perayaan Ekaristi, Minggu, (03/06), bertepatan dengan perayaan tubuh dan darah Kristus, yang dirayakan oleh gereja katolik seluruh dunia.
Romo Abong yang memimpin misa mengucapkan selamat kepada 76 orang yang hari ini menerima komuni pertama.
"Saya ucapkan selamat untuk kalian semua. Kalian telah melewati proses pembinaan selama beberapa bulan untuk pada hari ini menyambut tubuh dan darah kristus," ungkapnya.
Menurutnya tahap persiapan menerima komuni sangat penting, sebab menerima komuni kudus, seseorang mesti dalam keadaan yang siap, baik dari segi pengetahuan maupun kesiapan batin si penerima.
Dirinya juga menekankan pentingnya bersikap sopan dan pantas saat menyambut komuni.
"Sikap pantas dan sopan adalah tanda bahwa seseorang menghormati tubuh dan darah kristus. Jadi, baiklah kita semua, tidak hanya 76 orang yang hari ini akan menerima komuni pertama, tapi mulai sekarang membenah diri, Apakah selama ini kita sudah sungguh-sungguh menghormati tubuh dan darah Kristus?"ungkap Romo Abong.
Awal 80 Orang
Misa yang di pimpin oleh Romo Abong dan didampingi Romo John ini berlangsung hikmat. Rombongan penerima Komuni pertama ini, ditempatkan pada deretan bangku yang dikhususkan untuk bagi para penerima komuni pertama.
Penerimaan komuni pertama ini berlangsung dalam perayaan Ekaristi, Minggu, (03/06), bertepatan dengan perayaan tubuh dan darah Kristus, yang dirayakan oleh gereja katolik seluruh dunia.
Romo Abong yang memimpin misa mengucapkan selamat kepada 76 orang yang hari ini menerima komuni pertama.
"Saya ucapkan selamat untuk kalian semua. Kalian telah melewati proses pembinaan selama beberapa bulan untuk pada hari ini menyambut tubuh dan darah kristus," ungkapnya.
Menurutnya tahap persiapan menerima komuni sangat penting, sebab menerima komuni kudus, seseorang mesti dalam keadaan yang siap, baik dari segi pengetahuan maupun kesiapan batin si penerima.
Dirinya juga menekankan pentingnya bersikap sopan dan pantas saat menyambut komuni.
"Sikap pantas dan sopan adalah tanda bahwa seseorang menghormati tubuh dan darah kristus. Jadi, baiklah kita semua, tidak hanya 76 orang yang hari ini akan menerima komuni pertama, tapi mulai sekarang membenah diri, Apakah selama ini kita sudah sungguh-sungguh menghormati tubuh dan darah Kristus?"ungkap Romo Abong.
Awal 80 Orang
Berdasarkan informasi dari Pak Alip yang adalah pembina calon komuni pertama, awalnya tercatat 80 orang yang akan menerima komuni pertama. Namun dalam perjalanannya, hingga penerimaan komuni dilaksanakan tercatat ada 76 orang.
"Empat orang gugur. Ada yang tidak hadir dan ada yang syarat kelengkapan administrasinya kurang, seperti surat Baptis," ujar Pak Alip
Menurut Alip, komuni adalah salah satu bagian penting dalam sakramen ekaristi, bagian ini merupakan bagian inti dimana kita akan menerima Anggur dan Roti Hidup.
"Anggur dan roti dalam perayaan ekaristi akan dikonsekrasikan menjadi Tubuh dan Darah Yesus. Sehingga ekaristi merupakan sakramen yang sakral karena menyangkut Kristus sendiri," jelasnya.
Tambahnya, oleh karena itu, gereja tidak main-main dalam memperbolehkan seseorang untuk menerima hosti dan anggur dalam ekaristi, dan biasanya gereja memberikan syarat khusus yang harus dipenuhi supaya seseorang dapat ambil bagian dalam perayaan ekaristi.
"Syarat tersebut sudah terpenuhi oleh 76 orang yang hari ini menerima komuni pertama." kata Pak Alip.
"Empat orang gugur. Ada yang tidak hadir dan ada yang syarat kelengkapan administrasinya kurang, seperti surat Baptis," ujar Pak Alip
Menurut Alip, komuni adalah salah satu bagian penting dalam sakramen ekaristi, bagian ini merupakan bagian inti dimana kita akan menerima Anggur dan Roti Hidup.
"Anggur dan roti dalam perayaan ekaristi akan dikonsekrasikan menjadi Tubuh dan Darah Yesus. Sehingga ekaristi merupakan sakramen yang sakral karena menyangkut Kristus sendiri," jelasnya.
Tambahnya, oleh karena itu, gereja tidak main-main dalam memperbolehkan seseorang untuk menerima hosti dan anggur dalam ekaristi, dan biasanya gereja memberikan syarat khusus yang harus dipenuhi supaya seseorang dapat ambil bagian dalam perayaan ekaristi.
"Syarat tersebut sudah terpenuhi oleh 76 orang yang hari ini menerima komuni pertama." kata Pak Alip.
Syarat Menerima Komuni Pertama
Sementara itu, seorang pembina lainnya yakni Ibu Emiliana Sukandi menjelaskan, ada syarat yang harus terpenuhi bagi seseorang yang akan menerima komuni pertama.
"Yang pertama itu mereka berada dalam kesatuan dengan gereja Katolik," ujarnya.
Maksudnya, lanjut Bu Emi, seperti enam sakramen Katolik lainnya, sebelum seseorang melakukan komuni pertama mereka juga harus dibaptis secara Katolik.
"Baptisan ini menandakan bahwa dia seorang Katolik dan dia berada di dalam gereja Katolik," jelasnya.
Tahap selanjutnya, para calon penerima komuni pertama ini mengikuti bimbingan persiapan komuni pertama.
"Pembinaan perlu dilakukan agar para calon komuni pertama ini mengetahui dan dapat memaknai yang namanya Ekaristi, Doa atau Devosi dan lain-lain. Setelah itu mereka juga harus melaksanakan sakramen tobat berupa pengakuan dosa," lanjutnya.
Ketika ditanya soal usia menyambut komuni, Ibu Emi mengakui bahwa usia untuk dapat menerima komuni pertama sebenarnya tidak ditentukan secara pasti. Namun biasanya, agar tidak ada kerancuan apakah seseorang layak atau tidak, gereja memberlakukan persyaratan umur minimal agar seseorang dapat menerima komuni.
"Umumnya adalah usia anak kelas 5 SD. Yang jelas syarat agar seorang dapat menerima ekaristi adalah mereka yang telah memiliki pemahaman cukup dan telah dipersiapkan dengan seksama dan memiliki kesadaran terhadap apa yang akan disambutnya, yaitu Kristus." jelasnya. (phs)
Sementara itu, seorang pembina lainnya yakni Ibu Emiliana Sukandi menjelaskan, ada syarat yang harus terpenuhi bagi seseorang yang akan menerima komuni pertama.
"Yang pertama itu mereka berada dalam kesatuan dengan gereja Katolik," ujarnya.
Maksudnya, lanjut Bu Emi, seperti enam sakramen Katolik lainnya, sebelum seseorang melakukan komuni pertama mereka juga harus dibaptis secara Katolik.
"Baptisan ini menandakan bahwa dia seorang Katolik dan dia berada di dalam gereja Katolik," jelasnya.
Tahap selanjutnya, para calon penerima komuni pertama ini mengikuti bimbingan persiapan komuni pertama.
"Pembinaan perlu dilakukan agar para calon komuni pertama ini mengetahui dan dapat memaknai yang namanya Ekaristi, Doa atau Devosi dan lain-lain. Setelah itu mereka juga harus melaksanakan sakramen tobat berupa pengakuan dosa," lanjutnya.
Ketika ditanya soal usia menyambut komuni, Ibu Emi mengakui bahwa usia untuk dapat menerima komuni pertama sebenarnya tidak ditentukan secara pasti. Namun biasanya, agar tidak ada kerancuan apakah seseorang layak atau tidak, gereja memberlakukan persyaratan umur minimal agar seseorang dapat menerima komuni.
"Umumnya adalah usia anak kelas 5 SD. Yang jelas syarat agar seorang dapat menerima ekaristi adalah mereka yang telah memiliki pemahaman cukup dan telah dipersiapkan dengan seksama dan memiliki kesadaran terhadap apa yang akan disambutnya, yaitu Kristus." jelasnya. (phs)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar