KUALA LUMPUR - Doa-doa mereka untuk pemilu damai dan perubahan kepemimpinan sudah terkabulkan, umat Katolik Malaysia kini mendukung untuk membantu negara mayoritas Muslim ini mengurangi utang satu triliun ringgit (lebih dari 3514 triliyun Rupiah).
Mgr Julian Leow, uskup keuskupan agung Kuala Lumpur, dalam surat gembalanya kepada umat Katolik pada 4 Juni, mengatakan, kolekte Gereja selama Misa yang diadakan dari 22-24 Juni akan disumbangkan ke Tabung Harapan Malaysia sebagai bagian dari komitmen Gereja untuk membantu membangun kembali negara itu.
Uskup Agung Leow mengatakan para uskup dari Semenanjung Malaysia telah menyetujui untuk menawarkan kolekte satu minggu dari semua paroki untuk membantu memangkas utang negara.
Dia meminta agar sumbangan donasi diumumkan dalam buletin paroki dan Misa pada akhir pekan ini, dan ia juga menambahkan bahwa akan ada satu kolekte di setiap Misa selama akhir pekan kedua bulan ini.
“Saya berterima kasih atas kemurahan hati Anda dan sebagai sesama anggota Gereja Malaysia, mari kita terus berdoa untuk negara kita tercinta, Malaysia,” kata Uskup Agung Leow.
Gereja-gereja di dua negara bagian – Sabah dan Sarawak – diperkirakan akan mengikutinya.
Pengumpulan ini diharapkan mendapatkan hasil yang signifikan karena umat Katolik mencapai sekitar 3,5 persen dari 31 juta penduduk negara yang memiliki sembilan keuskupan termasuk tiga keuskupan agung.
Dewan Gereja Malaysia juga mendesak umat Kristen menyumbang dana itu dalam “seruan khusus” kepada anggota jemaat untuk “berperan dalam upaya luar biasa ini”.
Tabung Harapan Malaysia (Dana Harapan Malaysia) didirikan pada 30 Mei sebagai tanggapan atas kekhawatiran Malaysia atas salah urus ekonomi oleh mantan pemerintah Barisan Nasional.
Ini dimulai setelah pengguna media sosial mengatakan mereka ingin mengumpulkan dana membantu membayar utang besar yang telah terakumulasi di bawah mantan Perdana Menteri Najib Razak.
Dana tersebut disambut dengan antusias oleh warga Malaysia yang masih merayakan perubahan pemerintahan setelah pemilihan 9 Mei.
Dana tersebut sejauh ini telah terkumpul lebih dari Rp 112 juta dari berbagai kalangan seperti sekelompok anak-anak dan remaja mencuci mobil untuk kontribusi, bisnis yang menjanjikan sebagian dari keuntungan mereka dan individu dan kelompok yang mengatur donasi drive.
Mgr Julian Leow, uskup keuskupan agung Kuala Lumpur, dalam surat gembalanya kepada umat Katolik pada 4 Juni, mengatakan, kolekte Gereja selama Misa yang diadakan dari 22-24 Juni akan disumbangkan ke Tabung Harapan Malaysia sebagai bagian dari komitmen Gereja untuk membantu membangun kembali negara itu.
Uskup Agung Leow mengatakan para uskup dari Semenanjung Malaysia telah menyetujui untuk menawarkan kolekte satu minggu dari semua paroki untuk membantu memangkas utang negara.
Dia meminta agar sumbangan donasi diumumkan dalam buletin paroki dan Misa pada akhir pekan ini, dan ia juga menambahkan bahwa akan ada satu kolekte di setiap Misa selama akhir pekan kedua bulan ini.
“Saya berterima kasih atas kemurahan hati Anda dan sebagai sesama anggota Gereja Malaysia, mari kita terus berdoa untuk negara kita tercinta, Malaysia,” kata Uskup Agung Leow.
Gereja-gereja di dua negara bagian – Sabah dan Sarawak – diperkirakan akan mengikutinya.
Pengumpulan ini diharapkan mendapatkan hasil yang signifikan karena umat Katolik mencapai sekitar 3,5 persen dari 31 juta penduduk negara yang memiliki sembilan keuskupan termasuk tiga keuskupan agung.
Dewan Gereja Malaysia juga mendesak umat Kristen menyumbang dana itu dalam “seruan khusus” kepada anggota jemaat untuk “berperan dalam upaya luar biasa ini”.
Tabung Harapan Malaysia (Dana Harapan Malaysia) didirikan pada 30 Mei sebagai tanggapan atas kekhawatiran Malaysia atas salah urus ekonomi oleh mantan pemerintah Barisan Nasional.
Ini dimulai setelah pengguna media sosial mengatakan mereka ingin mengumpulkan dana membantu membayar utang besar yang telah terakumulasi di bawah mantan Perdana Menteri Najib Razak.
Dana tersebut disambut dengan antusias oleh warga Malaysia yang masih merayakan perubahan pemerintahan setelah pemilihan 9 Mei.
Dana tersebut sejauh ini telah terkumpul lebih dari Rp 112 juta dari berbagai kalangan seperti sekelompok anak-anak dan remaja mencuci mobil untuk kontribusi, bisnis yang menjanjikan sebagian dari keuntungan mereka dan individu dan kelompok yang mengatur donasi drive.
Sumber : indonesia.ucanewc.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar