PONTIANAK - 41 tahun silam, seorang pemuda gagah dengan langkah tegap berjalan dengan mantap menuju ke altar.
“Diakon Agustinus Agus Pr,” demikian namanya dipanggil oleh Uskup Agung Pontianak, Mgr. Hieronymus Bumbun OFMCap, untuk beringsut dari tempat duduknya dan kemudian maju menghadap altar dan Mgr. Bumbun.
Lalu, sejenak kemudian, di hadapan Mgr. Bumbun OFMCap sebagai Uskup Penahbis Sakramen Imamat, pemuda Dayak itu lalu dengan mantap mengucapkan ikrar suci di hadapan Tuhan dan Gereja.
Dari tangan Mgr. Hieronymus Bumbun OFMCap inilah, pemuda Dayak itu lalu ia menerima Sakramen Imamat dan ditahbiskan menjadi imam diosesan muda yang baru dan kemudian dipanggil sebagai Pastor Agustinus Agus Pr.
Ditahbiskan Di Sekadau
Ia menjadi imam pribumi berdarah Dayak pertama yang ditahbiskan di Sekadau.
Peristiwa itu terjadi pada tanggal 6 Juni 1977, persis 41 tahun lalu.
Pastor Agustinus Agus memilih motto tahbisan imamnya dengan mengutif ayat Kitab Mazmur 28:8 berikut ini: “Tuhan adalah kekuatan umat-Nya dan benteng keselamatan bagi orang yang diurapi-Nya.”
“Diakon Agustinus Agus Pr,” demikian namanya dipanggil oleh Uskup Agung Pontianak, Mgr. Hieronymus Bumbun OFMCap, untuk beringsut dari tempat duduknya dan kemudian maju menghadap altar dan Mgr. Bumbun.
Lalu, sejenak kemudian, di hadapan Mgr. Bumbun OFMCap sebagai Uskup Penahbis Sakramen Imamat, pemuda Dayak itu lalu dengan mantap mengucapkan ikrar suci di hadapan Tuhan dan Gereja.
Dari tangan Mgr. Hieronymus Bumbun OFMCap inilah, pemuda Dayak itu lalu ia menerima Sakramen Imamat dan ditahbiskan menjadi imam diosesan muda yang baru dan kemudian dipanggil sebagai Pastor Agustinus Agus Pr.
Ditahbiskan Di Sekadau
Ia menjadi imam pribumi berdarah Dayak pertama yang ditahbiskan di Sekadau.
Peristiwa itu terjadi pada tanggal 6 Juni 1977, persis 41 tahun lalu.
Pastor Agustinus Agus memilih motto tahbisan imamnya dengan mengutif ayat Kitab Mazmur 28:8 berikut ini: “Tuhan adalah kekuatan umat-Nya dan benteng keselamatan bagi orang yang diurapi-Nya.”
Setelah ditahbiskan, Pastor Agustinus Agus Pr kemudian terjun ke medan karya pastoral sebagai Pastor Paroki di Sekadau-Senangak. Bak buah sulung yang ranum, penuh semangat dan dedikasi dalam pelayanan, Pastor Agusinus Agus Pr yang terkenal dekat dengan umat dan pandai menyanyi ini kemudian kembali dipercayakan untuk menjadi Pastor Paroki Sanggau, hingga akhirnya ia menjadi Vikaris Jenderal Keuskupan Sanggau.
Sekolah Teologi Di New York
Keteguhan dan kesetiaannya dalam panggilan dan pelayanan itu akhirnya membawa alumnus Maryknoll School of Theology, University of the State of New York, USA, pada tugas lebih berat . Itu karena Tahta Suci kemudian menunjuknya menjadi Admistrator Apostolik Keuskupan Sintang pada tanggal 21 Januari 1996.
Setahun kemudian, Tahta Suci Vatikan mengangkat imam yang piawai merangkai pantun, bekondan, dan pandai memasak ini menjadi Uskup Keuskupan Sintang.
Ia ditahbiskan Uskup untuk Keuskupan Sintang oleh Yulius Kardinal Darmaatmaja SJ pada tanggal 6 Februari 2000.
Jejak karya pelayanan Mgr. Agustinus Agus sebagai Uskup Sintang terekam dalam goresan sejarah di Keuskupan Sintang selama kurang lebih 18 tahun.
Pengalaman itulah yang menjadikan Tahta Suci Vatikan memberi kepada tugas dan tanggungjawab pastoral lebih luas dengan menjadikannya Uskup Agung untuk Keuskupan Agung Pontianak mulai tanggal 3 Juni 2014 mengisi ‘pos’ yang ditinggalkan Mgr. Hyronimus Bumbun OFMCap yang memutuskan pensiun karena usia lanjut.
Proficiat Mgr. Agustinus Agus atas HUT Imamat yang ke-41.
Sumber : sesawi.net
Tidak ada komentar:
Posting Komentar