MANADO - Keuskupan Manado, Sulawesi Utara, tengah merayakan peringatan 150 tahun Gereja Katolik pertama masuk ke wilayah tersebut dengan serangkaian kegiatan selama beberapa bulan ke depan.
Gereja Katolik masuk ke Minahasa pada 14 September 1868 ketika Pastor Johannes De Vries SJ membaptis 24 orang di Kema.
“Kami telah dan akan mengadakan berbagai kegiatan selama setahun, termasuk kegiatan sosial seperti pengobatan gratis, pembinaan iman dan dialog lintas agama di tingkat paroki, kevikepan dan keuskupan,” kata Pastor Damianus Pongo, ketua panitia, kepada ucanews.com, belum lama ini.
Selain itu, acara yang mengambil tema: ‘Beata Mulia naman-Mu, Ya Tuhan, di seluruh bumi, juga akan diadakan perayaan syukur dan sinode.
Pastor Pongo mengatakan Uskup Manado Mgr Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC membuka serangkaian acara pada September lalu di Paroki St. Paulus di Desa Lembean.
Perayaan yang diadakan selama setahun itu akan ditutup dengan Misa khusus yang akan dipimpin oleh Uskup Untu pada 14 September, katanya.
Imam itu menambahkan bahwa berbagai kegiatan juga mencakup lomba koor dan penulisan sejarah dan profil dari stasi dan paroki untuk anak-anak dan remaja.
Menurut Pastor Pongo, berbagai upaya dialog lintas agama telah memperkuat ikatan umat dari berbagai agama karena salah satu wilayah itu khususnya di Poso mengalami konflik agama.
“Kita harus terus melakukannya sebagai bagian dari perayaan,” katanya. “Ini mrupakan perayaan lintas agama.”
Keuskupan Manado melayani tiga propinsi: Gorontalo, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara.
Hingga 2017, menurut Buku Petunjuk Gereja Katolik, Keuskupan Manadio memiliki sembilan kevikepan, 62 paroki, 156.579 umat Katolik, 101 imam diosesan, 35 imam dari kongregasi religius, 230 biarawati dan 62 bruder.
(Sumber:http://indonesia.ucanews.com/2018/02/27/keuskupan-manado-rayakan-150-tahun-gereja-katolik/pukul 11.08/23/3/2018)
Gereja Katolik masuk ke Minahasa pada 14 September 1868 ketika Pastor Johannes De Vries SJ membaptis 24 orang di Kema.
“Kami telah dan akan mengadakan berbagai kegiatan selama setahun, termasuk kegiatan sosial seperti pengobatan gratis, pembinaan iman dan dialog lintas agama di tingkat paroki, kevikepan dan keuskupan,” kata Pastor Damianus Pongo, ketua panitia, kepada ucanews.com, belum lama ini.
Selain itu, acara yang mengambil tema: ‘Beata Mulia naman-Mu, Ya Tuhan, di seluruh bumi, juga akan diadakan perayaan syukur dan sinode.
Pastor Pongo mengatakan Uskup Manado Mgr Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC membuka serangkaian acara pada September lalu di Paroki St. Paulus di Desa Lembean.
Perayaan yang diadakan selama setahun itu akan ditutup dengan Misa khusus yang akan dipimpin oleh Uskup Untu pada 14 September, katanya.
Imam itu menambahkan bahwa berbagai kegiatan juga mencakup lomba koor dan penulisan sejarah dan profil dari stasi dan paroki untuk anak-anak dan remaja.
Menurut Pastor Pongo, berbagai upaya dialog lintas agama telah memperkuat ikatan umat dari berbagai agama karena salah satu wilayah itu khususnya di Poso mengalami konflik agama.
“Kita harus terus melakukannya sebagai bagian dari perayaan,” katanya. “Ini mrupakan perayaan lintas agama.”
Keuskupan Manado melayani tiga propinsi: Gorontalo, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara.
Hingga 2017, menurut Buku Petunjuk Gereja Katolik, Keuskupan Manadio memiliki sembilan kevikepan, 62 paroki, 156.579 umat Katolik, 101 imam diosesan, 35 imam dari kongregasi religius, 230 biarawati dan 62 bruder.
(Sumber:http://indonesia.ucanews.com/2018/02/27/keuskupan-manado-rayakan-150-tahun-gereja-katolik/pukul 11.08/23/3/2018)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar